Hari ini aku sekolah seperti
biasa, aku bersekolah di SMA Harapan Kasih.. Sekolah yang bergengsi dan penuh
dengan orang-orang yang bergengsi juga, heheh
“hey~ tiffany... dimana ibu mu?
Ku lihat di gerbang tadi, ibu mu mencium kening dan pipi mu. ” ujar seorang
perempuan yang ku kenal nama nya jessica
“iyuhh, itu sangat menggelikan”
ujar teman perempuan tersebut
“HAHAHAH” dan seluruh isi kelas
pun tertawa
Memang benar yang mereka katakan,
tapi aku sudah tidak tahan dengan perkataan mereka. Semenjak ayah pergi ke
jepang 2 bulan yang lalu, ibu ku lah yang selalu mengantar ku ke sekolah dan
selalu mencium kening ku. Dan semenjak itu juga, seluruh siswa di kelas
menghina ku dengan sebutan...
“ANAK MANJA, ANAK KECIL....” ujar
mereka serempak
“hey~ aku bukan anak kecil, dan
bukan anak manja” bela ku
“kalau begitu buktikan” ujar
salah satu dari mereka
Akh~~ ini menyebalkan.
-----...-----
Bel pun berbunyi, seluruh siswa
keluar dari kelas masing-masing dan pulang kerumah mereka, pasti ibu ku sudah menunggu di depan
gerbang dengan mobil nya.
BINGO...
Ternyata benar....
pada saat aku hendak masuk mobil, aku melihat beberapa
siswa bebisik dan tertawa melihat ku.
Ini sangat MEMALUKAN!!!!
Dengan cepat aku masuk ke dalam mobil.
Di dalam mobil, aku hanya terdiam
walaupun ibu selalu menanyakan keadaan ku di sekolah.
-----...-----
Akhir nya sampai juga di rumah,
aduh capek nya....
Dengan segera aku masuk kedalam kamar dan berbaring ditempat tidur ku.
Beberapa menit kemudian, ada seseorang
yang mengetuk, yang aku tahu itu pasti
ibu.
“tiffany... bolehkah ibu masuk?” tanya nya
Aku tidak menjawab pertanyaan nya
karena sangat lelah.
ibu pun masuk kedalam kamar ku
dengan membawa secangkir susu vanilla kesukaan ku.
“tiffany, kenapa kau murung
seperti ini, eoh?” tanya ibu sambil
mengelus-elus rambut ku dengan tangan nya
Aku pun menyingkirkan tangan nya
dari kepala ku.
“kenapa? katakan kepada ibu, ada
masalah apa?” tanya ibu lagi
“ibu tahu, semenjak ibu mengantar
ku untuk menggantikan ayah mengantar ku, sekarang aku di cap sebagai anak kecil
dan manja. Sebenar nya bukan itu masalah nya, tetapi karena ibu selalu
mengantar ku kemudian mencium keningku di depan umum. Aku malu, bu... aku bukan
anak kecil!!!” ujar ku agak sedikit membentak, sebenar nya aku tidak pernah membentak ibu, baru kali ini.
“maaf kan ibu , tiffany, kalau ibu
sudah membuat mu malu” ujar ibu pelan
“ibu maaf, aku lagi ingin sendiri saat ini. Aku tidak mau di
ganggu” ujar ku
ibu hanya terdiam dan pergi dari
kamar ku.
-----...-----
Di malam hari nya, Aku sedang
memain kan laptop, tiba-tiba ibu masuk
ke kamar ku dan langsung menhampiri ku.
“ayo
kita makan, kau harus makan, nanti kau sakit.” Ujar ibu sambil mengelus rambut
ku
“ibu, aku sedang sibuk. Dan
jangan memperlakukan ku seperti anak kecil. Aku bisa makan sendiri. Maaf, ibu
makan sendiri saja” ujar ku yang masih mengotak-atik laptop
ibu hanya diam dan tersenyum,
kemudian dia keluar dari kamar ku.
-----...-----
Pagi hari, Setelah selesai
bersiap-siap dan menggunakan baju seragam sekolah, aku kemudian keluar dari
kamar ku dan kemudian menuju ruang makan. Aku melihat ibu yang sedang menyiapkan sarapan pagi. Aku kemudian mencium pipi nya.
“hai bu ” sapa ku
“hai ” balas ibu
Aku pun sarapan bersama ibu.
“tiffany, ibu ingin mengatakan sesuatu.” Ujar ibu
“eum~ apa?” tanya ku
“ibu hari ini ak...” perkataan ibu
terpotong oleh suara klakson motor.
Ya... aku tau itu siapa.
“maaf ibu, hari ini aku di antar dan di jemput oleh
Krystal. Jadi ibu tidak usah repot-repot. ya? Bye mom...” ujar ku tanpa mencium
ibu ku.
Aku pun pergi bersama krystal
untuk ke sekolah.
-----...-----
Pulang sekolah aku langsung
mebuka pintu, eh? Kenapa tidak di kunci?
“ibu... ibu...” panggil ku
Aku melihat, rumah rapi, dan
makanan sudah siap. Dan tunggu.... ini apa? Sepucuk surat?
“tiffany
anak ibu yang tersayang... maaf kan ibu meninggalkan mu di rumah sendirian,
mungkin setiap minggu bibi mu akan menginap di sana. ibu hari ini pergi ke
jepang untuk menemani ayah mu. Kau kan sudah besar bukan anak kecil lagi, jadi
kau pasti bisa hidup sendiri. ibu mungkin pulang 1 bulan lagi, jadi jaga diri
mu baik-baik. Masalah uang, ibu akan memberikan melalui rekening mu. ^^” itulah
isi dalam surat itu
Eum~ ternyata ibu pergi ke jepang untuk tinggal bersama
ayah. Ah~ mungkin mulai besok aku tidak di katakan anak kecil lagi, asik!!!
-----...-----
*2 minggu kemudian
Ternyata benar, selama 2 minggu
ini aku tidak pernah di olok-olok sebagai anak kecil lagi. Ini sangat
menyenangkan, tapi sekarang badan ku semakin kurus, walau pun ibu tidak
memperlakukan ku seperti dulu, tapi dia selalu menelpon ku setiap jam...
Zzzzttttt....zzzzztttt...
*suara geter hp*
Plip
“hallo...”
“apa
kau sudah makan?”
“belum”
“cepat
makan, nanti sa....” perkataan
ibu terpotong oleh perkataan ku
“tidak usah mengkhawatir kan ku, aku bukan lagi anak
kecil” ujar ku
“oh~
iya, ibu mengerti. Kalau begitu
ibu tutup ya”
Plip
Tapi kenapa aku merasakan seperti
ada yang menyayat ku dari belakang ketika aku mengatakan
“ tidak usah
mengkhawatir kan ku, aku bukan lagi anak kecil” dan di balas nya “oh~ iya, ibu mengerti. Kalau begitu ibu tutup ya”
Akh~ terserah....
Kemudian bu dewi guru bahasa
indonesia ku masuk.
“selamat siang anak-anak...” ujar
nya
“siang bu...” dan di balas oleh
kami (siswa)
“kalian tau hari ini hari apa?” tanya bu dewi
Ada apa dengan hari ini?
“hari ini adalah hari
ibu” ujar bu dewi
“kalian hari ini bisa memberi
sebuah hadiah atau kejutan kepada ibu kalian” ujar bu dewi
-----...-----
Begitu sampai rumah aku memikirkan
sesuatu.
Apa yang harus aku lakukan untuk ibu ku?
Akh~ masa bodo...
Zzzztttt....zzzzzttttt....
Hp lagi-lagi bergetar. Siapa?
Ah~ibu
“hallo?” ujar ku
“tiffany,
kau sudah sampai rumah?”
“sudah, kenapa?” tanya ku
“tidak
apa-apa. Hari ini ibu akan pulang ke rumah , apakah kau merindukan ibu,
sayang?”
tanya nya
“tidak” ujar ku berbohong, aku
ingin memberikan kejutan kepada ibu sesampai dia di sini.
“oh~
padahal ibu sangat merindukan mu,
yasudah kalau begitu tunggu ibu di rumah, ya?” ujar nya kemudian
mematikan polsel nya.
Aku pun menyiapkan semua nya
sebelum ibu pulang. Mulai dari balon yang ku siap kan di setiap sudut rumah,
kemudian benner yang bertulisan selamat hari ibu, aku mencintai mu kemudian kue tart.
Akhir nya selesai juga seluruh
dekorasi ruangan tersebut. Aku hanya perlu menunggu ibu di depan.
Sudah 3 jam aku menunggu ibu di depan rumah.
Kemana ibu?
Aku pun memutus kan untuk menonton
tv. Tidak sengaja aku melihat salah satu siaran TV.
“pesawat terbang yang berada dari jepang untuk menuju ke indonesia, hari
ini terbakar.saat para penumpang ingin turun
dari pesawat, tiba-tiba saja pesawat memercikan api dan meledak. dan Tepat nya 2 jam yang lalu. Di perkirakan 20
orang tewas, 50 orang selamat, 10 orang kritis dan yang lain nya masih dalam
tahap pencarian”
BLAM
Seketika kepala ku ingin meledak
dan jantung ku berhenti berdetak.
Semoga itu bukan pesawat yang di
tumpangi ibu.
Tiba-tiba ada yang menelpon ku. IBU....
“yeoboseyo ibu... bagaimana
dengan mu? Kau di mana?” tanya ku panik
“maaf,
aku suster di rumah sakit XXX, aku menemukan ponsel ini di saku pasien dan
menelpon mu karena nomor mu lah yang terakhir di telpon nya”
Plip
Aku pun mematikan ponsel ku.
Dengan segera aku mengambil jaket
dan menuju rumah sakit XXX *sensor*
-----...-----
@rumah sakit XXX
Dengan segera aku menuju rumah
sakit tersebut, dan bertanya kepada salah satu suster.
Dan dia berkata ibu ku kritis dan
dirawat di kamar 1023. Aku pun langsung berlari menuju kamar tersebut.
Begitu sampai di sana, aku menemui ibu
yang tengah tergeletak lemas di kasur itu.
Aku pun menghampiri ibu.
“ibu... apakah kau mendengar ku? Maaf kan aku selama ini selalu
membuat mu marah atau membuat mu merasa jatuh. Aku sangat merindukan mu ibu,
dan aku sangat...sangat mencintai mu” ujar ku lemas di samping nya
Pada saat aku hendak menggengam
tangan nya, perlahan dia membuka mata nya.
“akh~ tiffany... kau ternyata di sini... maafkan ibu, tiffany” ujar
nya lemah
“tidak, aku yang harus meminta
maaf kepada mu ibu. maaf kan aku selama ini selalu membuat mu marah atau
membuat mu merasa jatuh. Aku sangat merindukan mu ibu” ujar ku sambil memeluk nya
“eum~ ibu minta maaf juga, karena
telah membuat mu malu, dengan perlakuan ibu pada mu.” Ujar nya lemah
“tidak, aku ingin ibu melakukan itu salama nya” ujar ku masih memeluk nya
Dia hanya tersenyum.
“ibu, aku mencintai mu. ibu... kau mendengar ku? ibu??? ibu... ibu...”
ujar ku sambil mengguncang badan nya
kenapa dengan ibu? Kenapa dia tidak membuka mata nya?
Dengan segera aku memencet tombol
kamar yang menandakan ada sesuatu yang terjadi dengan ibu ku.
Dokter dan suster pun datang
menghampiri kamar tempat ku sekarang.
Aku di suruh keluar dari ruangan
tersebut.
#5 menit kemudian
Sudah 5 menit aku menunggu, akhir
nya dokter pun keluar dari ruangan itu.
“bagaimana dengan ibu ku, dokter?”
tanya ku
“kami sudah menolong ibu anda
dengan se maksimal mungkin. Jadi maafkan kami...” ujar dokter menunduk
“a...apa...ma..mak..maksud mu,
dok?” tanya ku tak percaya
“ibu anda, meninggal dunia” ujar
nya pelan
DEG....
Jantungku seperti ingin berhenti
berdetak. Dengan cepat aku masuk kedalam
ruangan tersebut, kemudian memeluk ibu ku.
“maaf kan aku ibu.......~” ujar
ku menangis sejadi-jadinya
.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !